
Kata ‘metaverse’ pasti telah banyak digunakan baru-baru ini, khususnya dalam percakapan seputar kemajuan teknologi dan lanskap yang selalu berubah tentang cara kita bekerja dan hidup. Lebih sering daripada tidak, biasanya terkait dengan industri game dan cenderung tidak muncul dalam percakapan tentang pendidikan. Namun, dunia virtual yang didukung AI menjadi semakin menarik bagi pembuat konten dan pendidik karena mereka menyadari bagaimana hal itu dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan dan kreativitas serta membuat program pembelajaran yang dipersonalisasi.
Apa itu metaverse prediktif?
Metaverse prediktif adalah konsep hipotetis yang mengacu pada bentuk lanjutan dari dunia virtual yang didukung oleh AI dan algoritme pembelajaran mesin. Dalam skenario ini, metaverse akan dapat memprediksi dan mengantisipasi tindakan dan perilaku penggunanya. Ini pada dasarnya membawa pembelajaran virtual ke tingkat selanjutnya.
Konsep metaverse prediktif ini didasarkan pada gagasan bahwa saat dunia virtual menjadi lebih canggih dan realistis, mereka juga akan menjadi lebih cerdas dan mampu menganalisis data secara real time. Metaverse prediktif akan menggunakan data ini untuk memahami preferensi, perilaku, dan niat penggunanya, lalu memberikan rekomendasi, prediksi, dan umpan balik yang dipersonalisasi berdasarkan pemahaman tersebut.
Misalnya, dalam metaverse prediktif, algoritme AI dapat memprediksi perilaku pengguna di pasar virtual, seperti apa yang kemungkinan besar akan mereka beli, kapan kemungkinan besar mereka akan membelinya, dan seberapa banyak mereka bersedia membayar. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk mengoptimalkan pasar, meningkatkan pengalaman pengguna, dan meningkatkan penjualan.