September 21, 2023


AFP

Polisi Federal Australia (AFP) telah menangkap empat anggota sindikat penjahat dunia maya yang telah mencuci $1,7 juta yang dicuri dari setidaknya 15 korban antara Januari 2020 dan Maret 2023.

Investigasi AFP yang menyebabkan pembubaran grup tersebut dimulai pada Oktober 2021, ketika sebuah bisnis Indonesia melaporkan kehilangan $100.000 karena serangan BEC (business email kompromi) yang dilakukan oleh orang-orang yang ditangkap.

Akhirnya, dua pria dan dua wanita berusia antara 26 dan 35 tahun ditangkap di Brisbane, Melbourne, dan Adelaide. AFP juga memiliki rekaman video yang dirilis dari penangkapan.

Penyelidikan mengungkapkan bahwa sindikat tersebut bertanggung jawab atas banyak operasi kejahatan dunia maya, termasuk serangan BEC, penipuan yang menargetkan pengguna Facebook Marketplace, investasi dana pensiun yang curang, dan lainnya.

Kerugian para korban berkisar antara $2.500 dan $500.000, yang dicuci oleh sindikat tersebut menggunakan jaringan besar 180 rekening bank, banyak di antaranya dibuka di bank-bank Afrika Selatan menggunakan identitas curian.

“Sekitar $1,1 juta diduga dicurahkan ke rekening bank di Afrika Selatan, di mana kelompok tersebut bekerja dengan rekanan yang mendapatkan dokumen identitas resmi dan mengubah foto serta tanggal lahir sehingga anggota sindikat Australia dapat menggunakannya,” AFP menjelaskan.

“Mayoritas dokumen milik korban yang tinggal di Afrika Selatan, beberapa di antaranya adalah warga negara Australia.”

Orang-orang yang ditangkap menghadapi dakwaan pencucian uang, membuat atau memproses dokumen perjalanan palsu, mendapatkan informasi keuangan pribadi secara tidak jujur, dan memperdagangkan hasil kejahatan.

Untuk dua pelaku tindak pidana yang ditangkap, hukuman maksimalnya adalah sepuluh tahun penjara, sedangkan dua lainnya yang didakwa dengan dakwaan lebih karena pelanggaran tambahan diancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Serangan kompromi email bisnis adalah masalah yang berkembang di Australia. AFP melaporkan bahwa pada tahun 2022, bisnis di negara tersebut merugi lebih dari $98.000.000, dengan rata-rata kerugian per insiden yang dilaporkan adalah $64.000.

Sehubungan dengan meningkatnya ancaman dunia maya, AFP mendesak bisnis dan individu untuk ekstra hati-hati saat melakukan transaksi online.

Komandan Operasi Cybercrime AFP, Chris Goldsmid, menyoroti pentingnya mendidik diri sendiri tentang penipuan terbaru dan pemeriksaan tiga kali detail transaksi untuk menghindari menjadi korban kejahatan semacam itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *