June 6, 2023


Menurut Anda, berapa banyak waktu yang dihabiskan rata-rata siswa K–3 untuk belajar sains? Tiga puluh menit sehari? Satu jam sehari? Nah, menurut Survei Nasional Pendidikan Sains dan Matematika 2018, siswa K–3 menghabiskan rata-rata 89 menit mempelajari ELA, 57 menit belajar matematika, dan sangat kecil 18 menit sehari untuk sains. Angka-angka ini tidak terlalu mengejutkan mengingat membaca dan matematika adalah prioritas utama di kelas awal. Namun, ketika pendidik gagal memberi ruang bagi sains dalam pelajaran mereka, siswa masih bisa kehilangan pertumbuhan esensial.

Sains lebih dari sekadar menamai planet atau menghafal unsur-unsur periodik. Pada intinya, sains adalah tentang memanfaatkan keingintahuan dan kreativitas bawaan siswa sambil mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka. Itu mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan penting dan menemukan jawaban dengan memeriksa lingkungan mereka dengan cermat.

Mengingat jadwal hari sekolah yang sangat padat, menemukan ruang untuk sains akan membutuhkan lebih dari sekadar fleksibilitas dan pemikiran kreatif. Berikut adalah beberapa sumber daya dan strategi yang dapat langsung dipraktikkan guru:

1. Pikirkan 15: Guru dapat memulai dengan melibatkan siswa dalam aktivitas yang akan membuat mereka merasa berhasil dan memperlakukan mereka seperti ilmuwan sungguhan, semuanya hanya dalam waktu 15 menit atau kurang. Ini dapat mencakup tantangan STEM seperti a lari marmer atau a menara kartu tantangan. Cukup sediakan perlengkapan, kriteria, dan kendala bagi siswa, lalu tantang mereka untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, guru dapat mengambil langkah lebih jauh dengan Penyelidikan dalam Tindakan pelajaran. Sumber daya gratis ini dirancang untuk melibatkan siswa dan membuat mereka berpikir secara mendalam tentang topik mereka. Yang terbaik dari semuanya, pelajaran berlangsung antara 15-30 menit dan dengan sedikit atau tanpa persiapan untuk guru.

2. Pikirkan Budaya: Gunakan ini model instruksional untuk mengingatkan siswa Anda bahwa keterampilan “lunak” ini sama pentingnya dengan konten sains, matematika, ELA, dan studi sosial yang mereka pelajari. Itu Klaim, Bukti, Penalaran format adalah cara yang bagus untuk mempromosikan pemikiran kritis, pengarahan diri sendiri, dan ketekunan. Siswa harus menjawab pertanyaan dengan jelas dalam Klaim mereka. Kemudian mereka harus menggunakan Bukti (data yang dianalisis) untuk mendukung klaim mereka. Siswa harus menyelesaikan dengan memberikan Penalaran (argumen) mengapa bukti mendukung klaim tersebut. CER dapat digunakan di area konten mana pun di mana siswa perlu mendukung klaim dengan bukti dan penalaran yang kuat. Lihat aksinya di sini!

Posting terbaru oleh Kontributor Media eSchool (Lihat semua)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *