March 20, 2023


Krisis kesehatan mental anak dan remaja masih menjadi isu di awal tahun ajaran 2022-23. Meskipun ada beberapa indikasi bahwa angka mungkin stabil, tetap sama berarti kesehatan mental anak-anak dan remaja berada dalam krisis. Bahkan, ini masih menjadi perhatian utama yang dapat memiliki dampak jangka panjang pada masa depan generasi individu ini saat mereka tumbuh dan berkembang.

Kenyataan yang sulit adalah bahwa banyak anak dan remaja membutuhkan dukungan untuk mengembangkan keterampilan sosial, mekanisme koping, dan kecerdasan emosional yang penting untuk kesejahteraan seumur hidup.

Banyak tantangan kesehatan mental yang sama untuk anak-anak di Amerika Serikat tetap konsisten dari musim gugur 2021 hingga musim gugur 2022, menurut sebuah studi baru berjudul Kembali ke Sekolah 2022: Dampak Kesehatan Mental dan Kesejahteraan pada Anak-anak di Amerika.

Studi yang didasarkan pada survei terhadap 1.121 orang di AS yang merupakan orang tua dari anak-anak di bawah usia 18 tahun, menunjukkan bahwa tren penurunan kesehatan mental tampaknya setidaknya mulai stabil dan bukannya semakin buruk.

Penelitian mengungkapkan kekhawatiran orang tua untuk anak-anak mereka di tahun ajaran saat ini. Masalah yang paling sering dikutip yang mungkin berdampak negatif terhadap kesehatan mental anak-anak adalah COVID-19 (48%). Ini diikuti oleh keamanan sekolah (46%). Namun, meski hampir setengahnya menyebutkan keamanan sekolah sebagai kemungkinan masalah, mayoritas (81%) berpikir anak-anak mereka merasa aman kembali ke sekolah.

Sekolah adalah sumber vital bagi orang tua, dan mereka telah memikul banyak beban untuk menjaga kesehatan mental anak-anak di Amerika. Meski begitu, orang tua masih mencari mereka untuk bantuan tambahan.

Terkait:
6 alat teknologi kelas yang membantu kesehatan mental pendidik
3 strategi untuk mendukung kesehatan mental remaja

Postingan terbaru oleh Kontributor Media eSchool (Lihat semua)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *