March 29, 2023


Sekitar 20 persen penduduk AS, yaitu sekitar 67,3 juta orang (setara dengan penduduk Prancis), berbicara bahasa selain bahasa Inggris di rumah, menurut Pusat Studi Imigrasi. Dalam hal mengambil tes bukan dalam bahasa pertama mereka, kelompok-kelompok ini bisa sangat dirugikan – terutama untuk tes yang mempengaruhi masa depan peserta tes.

Bahasa adalah penghalang yang signifikan untuk pengujian yang adil dan inklusif, terutama jika kefasihan bahasa tidak relevan dengan keterampilan yang diukur oleh tes. Inilah sebabnya mengapa merancang tes yang adil dan inklusif untuk non-penutur asli adalah komponen kunci dari pengujian yang adil.

Data dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan menunjukkan bahwa migran, rata-rata, mendapatkan nilai tes melek huruf dan angka yang jauh lebih rendah daripada penutur asli. Sekitar setengahnya berkaitan dengan bahasa tes, artinya jika para migran diuji dalam bahasa mereka sendiri, sekitar setengah perbedaannya akan hilang.

Seiring dengan meningkatnya globalisasi dan migrasi, menjadi penting untuk membuat tes yang adil bagi mereka yang bahasa ibunya berbeda dari bahasa tes. Lulus ujian sering kali merupakan pintu gerbang menuju peluang hidup, jadi semua peserta harus diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka.

Gunakan kata-kata sederhana untuk pertanyaan dan instruksi

Salah satu cara paling mudah untuk mengatasi hambatan bahasa dan meningkatkan aksesibilitas tes adalah dengan menggunakan kata-kata sederhana selama tes. Misalnya, gunakan “dengan” alih-alih “bersama dengan”. Beberapa praktik teratas meliputi:

  • Tulis pertanyaan sederhana, jelas dan ringkas. Demikian pula, gunakan instruksi yang jelas dan tidak ambigu tentang cara menyelesaikan tes.
  • Hindari bahasa sehari-hari, idiom, slang, ironi, dan sarkasme– yaitu, kata dan frasa yang hanya dimengerti oleh penutur asli.
  • Hindari juga kalimat yang panjang, tata bahasa yang rumit, negatif ganda, dan metafora – frase yang memperumit pemahaman.

Bahasa yang sederhana memungkinkan lebih sedikit ruang untuk kesalahpahaman bagi pembaca, dan itu membuat penerjemahan menjadi lebih mudah. Praktik ini juga membantu meningkatkan tes untuk semua peserta tes, terlepas dari bahasa ibu mereka.

Terkait:
4 cara untuk mendukung ELL dalam pembelajaran pascapandemi
Dengan instruksi yang tepat, teknologi membuka pintu bagi ELLs

Postingan terbaru oleh Kontributor Media eSchool (Lihat semua)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *